-->

Kisah CEO Rela Gajinya Dipotong RP 13 M Demi Kenaikan gaji Karyawannya

Dedot-info | Tak banyak sikap dan kisah para CEO (Chief Executive Officer) sebuah perusahaan yang memiliki pemikiran seperti Dan Price. Dia adalah pendiri sekaligus CEO dari perusahaan jasa pembayaran bernama Garvity Payments di Seatle Amerika serikat. Sebagai seorang CEO ia memiliki pemikiran ingin melihat semua karyawan yang bekerja di perusahaannya sejahtera dan nyaman ketika bekerja.

Kisah CEO Rela Gajinya Dipotong RP 13 M Demi Kenaikan gaji Karyawannya

Untuk itu Dan Price rela memangkas gajinya yang awalnya USD 1 Juta setara dengan Rp 13 Miliar pertahun, kini menjadi USD 70.000 atau setara dengan Rp 910.000 per tahun. Hal ini ia lakukan guna menaikkan gaji karyawannya yang telah setia bahu membahu membangun perusahaannya. Selain itu ia juga memangkas keuntungan perusahaannya agar setiap karyawannya mendapatkan gaji yang lebih besar.

Jika biasanya seorang CEO enggan untuk mendapatkan gaji yang sama dengan bawahannya, dan selalu ingin mendapatkan penghasilan yang melimpah. Tidak dengan Dan Price, ia lebih mengutamakan kenyamanan dan kesejahteraan para karyawannya. Walaupun perusahaannya tidak sebesar seperti Google atau Facebook, ia ingin memberikan yang terbaik untuk para karyawannya.

Saat ini Price mempunyai 70 karyawan di dalam perusahaannya, karena kebijakan baru yang telah dibuat Price semua karyawan telah mendapatkan kenaikan gaji 2 kali lipat dari sebelumnya.

Related

Kebijakan baru tersebut di umumkan Price ke seluruh karyawannya dalam rapat besar pada senin 20 April 2015 kemarin. Dalam rapat tersebut, para karyawan yang hadir diam mendengar pidato Price, setelah pengumuman pemangkasan gaji dirinya dan keuntungan perusahaan, seluruh karyawan langsung bersorak dan bertepuk tangan
"Butuh beberapa saat untuk mengerti apa yang dia (Price) katakan," kata salah satu pegawai, Phillip Akhavan mengutip dari CNN.
Gaji Akhavan naik 16% karena kebijakan ini, dari US$ 43.000 menjadi US$ 50.000 per tahun. Setelah kebijakan ini, Akhavan langsung menelepon istrinya.

Nydelis Ortiz, wanita 25 tahun, karyawan yang baru bekerja sejak Januari 2015 langsung menelepon orangtuanya karena kebijakan ini. Dia dan keluarganya tidak memiliki rumah sejak pindah ke AS dari Puerto Rico. Gaji Ortiz naik dari US$ 36.000 menjadi US$ 50.000 per tahun, atau lebih besar dari penghasilan kedua orangtuanya. 
"Ibu saya langsung menangis saat mendengar kabar ini," kata Ortiz.
Cerita bahagia juga datang dari Jason Byrd, 38 tahun. Penghasilan US$ 40.000 per tahun yang didapatkannya sangat pas-pasan dengan biaya hidup di Seattle.
"Kebijakan ini memberikan banyak kebebasan agar kita bekerja keras dan tidak khawatir soal uang," katanya.
Price merupakan pemilik saham mayoritas di perusahaan yang dibangunnya sejak kuliah 11 tahun lalu. Modal usaha didapatkannya dari kakaknya. Price bertekad menaikkan gaji karyawannya setelah dia membaca studi soal kebahagiaan. Studi tersebut mengatakan, tambahan pendapatan bisa memberikan perbedaan yang signifikan kepada emosional seseorang. 

Dia juga sering mendengar keluhan para karyawannya soal sulitnya mencari rumah tempat tinggal, dan besarnya pengeluaran, sementara gaji tidak naik. Price berharap, kenaikan gaji karyawan bisa memberikan dorongan moral positif. 

Price tidak akan menaikkan gajinya lagi, hingga keuntungan Gravity meningkat seperti 2-3 tahun yang lalu.

Related Posts

0 Response to "Kisah CEO Rela Gajinya Dipotong RP 13 M Demi Kenaikan gaji Karyawannya"

Post a Comment

Terima Kasih Sudah Berkunjung Kawan :
>>Silahkan Berkomentar sesuai dengan topik pembahasan
>>Jangan Lupa Follow juga Blognya, dan saya juga akan Follow kembali akun Blog Anda :

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel